PuisiKawanku dan Aku Chairil Anwar: Kami sama pejalan larut Menembus Kabut Hujan mengucur badan. Jumat, 9 Oktober 2020 11:28. Penulis: iam | Editor: abduh imanulhaq. lihat foto. KOMPAS.COM. Chairil Anwar . Baca Selanjutnya: Puisi Tuhan Sudah Sangat Populer Cak Nun Emha Ainun Najib X.
ANALISISUNSUR INTRINSIK PUISI "PENERIMAAN" KARYA CHAIRIL ANWAR Diposting oleh Ruthless pada tanggal May 06, 2020 Sedangkan “Dengan cermin aku berbagi” artinya si “aku” tidak ingin wanitanya mendua bahkan dengan bayangannya sekalipun. *** Sekian artikel dari ANALISIS UNSUR INTRINSIK PUISI PENERIMAAN KARYA CHAIRIL
Puisikarya Chairil Anwar diatas dapat dilihat bahwa temanya adalah tentang pengharapan seorang manusia kepada Tuhannya/tentang do’a seorang hamba kepada Tuhannya. Hal ini terlihat dari pengulangan penyebutan kata Tuhan ataupun kata penggantinya (Kau dan Mu) yang dilakukan penyair. Tuhanku. Dalam termangu. Aku masih menyebut
Analisispuisi dengan pendekatan psikologis pada puisi “Aku” ini, pengarang mampu lebih mengedepankan pada ekspresionalisme jiwa Chairil Anwar yang merupakan daya ekspresinya melalui pemikiran mengenai semangat dan kegigihan dalam memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi dalam mencari tujuan hidup.
Persamaantema puisi Chairil Anwar adalah persamaan kumpulan puisi Chairil Anwar dan Heru Untung Leksono ini yaitu sama-sama menceritakan tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik berhubungan dengan cinta, perjuangan hidup, dan rasa sosial maupun yang lainnya.
PuisiAku ini diciptakan oleh Chairil Anwar pada tahun. Chairil Anwar merupakan tokoh yang berasal dari Medan Sumatera Utara dan lahir pada 26 Juli 1992 dan meninggal di Jakarta pada 28 April 1949 pada umur 26 tahun. Ia dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" dari puisi “Aku” tersebut, Ia adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan
Diamerupakan bintang yang terkenal pada sastrawan angkatan. Status wa keren, singkat, dan kekinian (terbaru 2021) 5. Latar Belakang Puisi Doa Karya Chairil Anwar KT Puisi Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi masukan. Latar belakang puisi aku karya chairil anwar. Oleh karena itu untuk kebaikan bersama maka tulisan ini dihapus. Aku ini
PuisiAku ini adalah puisi Chairil Anwar yang paling memiliki corak khas dari beberapa sajak lainnya. Alasannya, sajak Aku bersifat destruktif terhadap corak bahasa ucap yang biasa digunakan penyair Pujangga Baru seperti Amir Hamzah sekalipun. Idiom ’binatang jalang’ yang digunakan dalam sajak tersebut pun sungguh suatu pendobrakan akan
Akuini binatang jalang, dari kumpulannya terbuang. Larik puisi ini mengibaratkan dirinya seperti binatang jalang. Binatang jalang disini adalah sosok yang keras, yang tidak mudah untuk dikekang. “Dari kumpulannya terbuang,” adalah pemikiran si aku yang mengganggap dirinya bagaikan seseorang yang tidak dianggap atau terbuang. Biar peluru
analisispuisi AKU (chairil anwar) AKU Kalau sampai waktu Ku mau tak seorangpun kan merayu Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari.Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli
X0WM. Chairil Anwar adalah penyair legendaris yang sering disalah pahami, tidak sedikit orang yang menjulukinya sebagai penyair religius, antara lain karena sajak doa yang memang amat religius. Chairil juga dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang” dan dikenal sebagai pelopor Angkatan’45 dan puisi modern Indonesia. Salah satu puisi karya Chairil Anwar yang terkenal adalah puisi yang berjudul “Aku”. Puisi ini dibuat oleh Chairil pada bulan Maret 1943. Iklan Aku Oleh Chairil Anwar Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau... Tak perlu sedu sedan itu… Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang… Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang… Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri… Dan aku akan lebih tidak perduli… Aku mau hidup seribu tahun lagi… Bisa dikatakan bahwa puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif secara berbeda dan lebih kontemplatif. Puisi mewakili pikiran dan perasaan penulis yang diungkapkan melalui balutan kuasa bahasa terbentuk struktur fisik dan batin penulis lewat bahasa tertentu. Menurut Somad 2010 13 bahwa puisi merupakan media ekspresi penyair dalam menuangkan gagasan atau ide. Lebih dalam lagi, puisi menjadi ungkapan terdalam kegelisahan hati penyair dalam menyikapi suatu peristiwa. Seperti peristiwa yang dialami atau peristiwa yang terjadi di dalam kehidupannya. Dresden dalam Padi 2013 21 puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang terkandung dalam puisi merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi. Puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini menceritakan tentang perjuangan seseorang yang mempunyai semangat yang tinggi yang tidak mengenal kata lelah, sakit, walaupun ia terluka. Dengan tekadnya yang kuat, ia terus berusaha untuk mencapai tujuannya tanpa memperdulikan banyaknya rintangan yang menghampiri. Didalam puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini terdapat unsur intrinsic yaitu sebagai berikut Tema Puisi ini menggambarkan tentang ketekunan dan kemauan seseorang yang selalu ingin memperjuangkan hak dirinya tanpa merugikan banyak orang, walaupun banyak halangan yang datang menghampiri. Arti dari judul puisi ini menceritakan kisah “Aku” yang sedang menelusuri perjalanan arah hidupnya. Diksi Ketetapan dalam memilih kata sering kali menggantikan kata yang digunakan berkali-kali karena merasa kata-katanya belum tepat. Seperti baris kedua “kalau sampai waktuku” dapat berarti kalau aku mati, “tak perlu sedu sedan” artinya taka da gunanya kesedihan itu. Rasa Dalam puisi ini terdapat sebuah ekspresi seseorang yang menginginkan kebebasan dari ikatan, penyair tidak ingin meniru atau menampakkan keadaannya, tetapi ia bereaksi dan mempunyai semangat besar dan tekad yang kuat. Nada Dalam puisi “Aku” karya Chairil Anwar menggambarkan suasana yang mengandung kewibawaan, dan jelas dalam penyampaian puisi. Karena dalam setiap baris puisi ini ada kata perjuangan, dan suasana yang syahdu dan terlihat sendu. Suasana Puisi ini menggambarkan keadaan seseorang yang penuh dengan perjuangan, untuk mencapai sebuah tujuan, tetapi terdapat suasana yang menjadi haru tentang perjalanan hidup yang penuh pengorbanan. Majas Terdapat majas hiperbola pada kalimat “aku tetap meradang menerjang”. Amanat Amanat yang terdapat pada puisi ini adalah kita sebagai manusia harus kuat, mempunyai tekad, tidak mudah menyerah walaupun banyak halangan harus tetap dihadapi, harus mempunyai semangat untuk maju dan berkarya agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan semangatnya itu akan hidup selamanya. Ikuti tulisan menarik Elva Marliah . lainnya di sini.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Karya sastra adalah bentuk ekspresi artistik yang mengandung keindahan dan didasarkan pada ekspresi pribadi individu, baik dalam bentuk perasaan, pikiran, pengalaman hidup, dan imajinasi. Karya ini dapat diserahkan secara lisan atau tertulis dengan tujuan disukai oleh publik karena memiliki nilai estetika dan tujuan satu bentuk karya sastra yang diinginkan oleh publik pada umumnya adalah puisi. Puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah jenis sastra yang menggunakan bahasa yang terikat oleh ritme, mantra, rima, serta pengaturan baris dan stanza. Puisi juga dapat mengekspresikan ekspresi yang berasal dari jiwa seseorang, karena ia menggambarkan pikiran-pikiran dalam penyair yang diungkapkan melalui bahasa dengan memperhatikan keindahan kata-kata. Resta, 202268. Salah satu penulis yang karya-karyanya masih populer saat ini adalah Chairil Anwar. Pria muda yang lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, diberi nama “Si Binatang Jalang” yang diambil dari puisi yang sangat populernya berjudul “Aku”. Kemunculan Chairil Anwar di dunia sastra pada generasi ke-45 membawa gelombang warna baru ke dalam puisi Indonesia. Tidak seperti puisi sebelumnya yang cenderung membosankan, puisi Chairil hidup, penuh antusiasme dengan ekspresi segar, baru dan berani mereka. Gaya bahasa yang dia ciptakan penuh emosi, ekspresif, langsung, tetapi masih indah. Karya-karya besar yang telah dibuat oleh Chairil Anwar patut dihargai. Pada kesempatan ini, penulis akan menghargai puisi Chairil Anwar berjudul Sendiri menggunakan pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik adalah pendekatan untuk studi sastra yang berfokus pada studi hubungan antara karya sastra dan realitas di luar karya-karya sastra. Abrams 1981 menambahkan pendekatan yang melihat karya sastra sebagai imitasi dan tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia memekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
- Puisi adalah ungkapan emosi dan perasaan. Dilansir dari Rachmad Djoko Pradopo dalam buku Pengkajian Puisi 1990, struktur merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, saling menentukan. Puisi terdiri atas struktur fisik dan batin. Strukur fisik puisi di antaranya ialah tipografi, pencitraan, kata konkrit, majas, konotasi, dan versifikasi. Berikut analisis struktur fisik puisi Aku karya Chairil AnwarKalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang kan merayuTidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagiBaca juga Lapis Makna dalam Puisi Tipografi puisi Aku terdiri atas tujuh bait. Bait pada puisi ini singkat dan padat. Pada bait kedua, keenam, dan ketujuh hanya berisi satu baris dengan satu kalimat. Ada baris yang hanya berisi satu kata. Sementara baris paling panjang berisi enam kata. Diksi Chairil Anwar menggunakan pilihan kata yang lugas, tegas, dan padat. Pilihan diksi yang menunjukkan ketegasan menyiratkan sesuatu yang penuh emosi sekaligus ketegaran. Pencitraan salah satu citraan yang merangsang panca indera dalam puisi Aku ada pada kata “peluru menembus kulitku”. Kalimat tersebut menrepresentasikan imaji mengenai rasa sakit, perih, atau luka. Pada keseluruhan puisi, meski rasa sakit terus dirasakan, sosok “aku” dalam puisi ini tetap tegar dan bertahan. Kata konkrit kata yang berhubungan dengan imaji atau pencitraan antara lain “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Kalimat itu terdapat pada bait terakhir. Citra ketegaran dalam puisi terwakili seluruhnya melalui kalimat tersebut. Majas puisi ini mengandung majas personifikasi. Personifikasi adalah penggambaran benda mati yang dikiaskan seolah hidup. Contohnya kata “peluru menembus”. Sementara penggunaan majas hiperbola atau kiasan yang melebih-lebihkan ada pada kata “sedu sedan” dan “meradang menerjang”. Chairil juga menggunakan majas metafora pada kata “Aku ini binatang jalang”. Versifikasi rima puisi Aku didominasi dengan akhiran yang berbunyi i dan u. Iramanya terkesan lugas dan cepat karena menggunakan kata dan kalimat pendek.